Jumat, 21 Mei 2010

Pohon itu hijau... Pepohonan itu hijau... Kita terlalu sering melihat pohon hijau... Sehingga kita sering lupa bahwa ada pula pohon yang berwarna merah... Tetapi, bila semua pohon berwarna merah... Aku akan senang berkisah padamu... Tentang pohon yang hijau... Betapa Indahnya dunia... (Kenzo Takada)

Mungkin... Seperti itulah kita selama ini. Hidup itu sebenarnya sederhana. Namun, Karena kita terlalu sering melihat 'warna' itu, kita jadi lupa dan tidak sadar dengan itu. Kita terlalu sibuk mencari keindahan dalam hidup dengan berbagai cara, hingga akhirnya kita putus asa karena tidak menemukannya. Untuk mendapatkan keindahan itu sebenarnya sederhana, karena keindahan itu ada di dalam hidup itu.

Hidup itu sederhana... Keindahan dalam hidup terletak dalam kesederhanaan itu. Pepohonan yang hijau di sekeliling kita ternyata juga menyemburatkan keindahan... Kerumitan dan kesibukan kita saja yang memalingkan wajah kita dari keindahan itu. Dulu, oran berbondong-bondong mengejar kemodernan yang di simbolkan dengan kemajuan teknologi dan semua yang serba cepat. Tapi lihat sekarang... Semua berbondong-bondong mencari suasana "pedesaan" dalam hidup. Sekarang semua menawarkan kehidupan pedesaan seperti dulu. Lalu kenapa hal itu terjadi? Ya karena kita tidak menikmati "pepohonan hijau" itu sebagai suatu keindahan. Kita kurang menganggap hidup itu sebagai karunia. Padahal itu adalah prinsip utama dalam mencari kebahagiaan sejati. Menerima hidup, Mensyukuri hidup, Anggap hidup itu sebagai karunia...

Wallahualam Bisshawab...
Semoga bermanfaat... :)

Kamis, 20 Mei 2010

if you fall ... if you fail in doing a thing ... if you feel alone and lonely ... If you experience pain .... If you are experiencing grief ... that all is not a problem .... provided you are strong enough to start all over again ....

Memang seperti itu. Tidak peduli berapapun kita mengalami yang namanya rasa sakit, pedih, kegagalan, jatuh... Kita akan selalu baik-baik saja, jika kita selalu siap untuk memulai semuanya dari awal. Tidak perlu takut dengan kegagalan yang ada di ujung jalan yang kita takuti. Itu merupakan bagain dari hidup... Tidak ada rasa senang kalo tidak ada sedih. Jika kita mengalami senang terus, hidup lama kelamaan akan terasa hampa. Itulah peran rasa sakit, kegagalan dan kawan2nya dalam hidup kita.

Belajar untuk selalu siap memmulai semuanya dari awal lagi memang terlihat sulit. Namun itu hanya jika kta membayangkannya saja. Lakukan dan kita akan tahu maknanya. Sadari bahwa kegagalan adalah bagian proses dari hidup, suatu "awal" juga merupakan bagian dari hidup. Kita tidak perlu takut padanya. Karan hal itu pasti terjadi di setiap orang. Bahkan orang yang paling kita anggap bahagia sekalipun. Kita tidak mengalminya sendiri. Kita mengalaminya bersama-sama, mungkin hanya porsi, waktu dan tempat saja yang berbeda. Tapi kita semua akan mengalminya bersama-sama. Kita tidak sendirian.

Mungkin yang perlu kita lakuan adalah bagaimana menemukan cara atau alasan untuk kita bangkit atau berani memulai sesuatu dari awal lagi. Alasan itu bisa saja dari kita sendiri, dari orang-orang terdekat kita, dari Allah, bisa dari mana saja. Yang penting temukan alasan itu. Kalo untuk saya, alasan saya agar selalu dapat bangkit dan berani memulai sesuatu dari awal lagi adalah saya menganggap rasa sakit, kegagalan dan kawand2nya itu baik untuk menempa diri saya. Saya berusaha menikmati (bukan tetap terpuruk) perasaan itu. Karena kita tidak mengalminya setiap hari, ya saya nikmati,hehehehe.... Tapi dengan cara seperti itu saya dapat bangkit dan memulai semua dari awal lagi. Yang berkuasa atas diri saya hanyalah Allah dan saya, bukan keadaan yang ada pada saya atau di sekitar kita.
Tenang saja kawand... Jika kalian berpikir saya hanya asal ngomong saja, tenang saja... Saya punya cukup pengalaman untuk mengatakan semua ini.

Semoga bermanfaat... :D
Kenapa saya menulis judul blog ini "tentang hidup?
Sebenarnya saya juga ga bagitu tahu, apa yang mw saya tulis judul seperti itu. Jujur, saya juga agak merasa berat dengan judul seperti itu. Tapi saya akan berusaha menulis, memberikan apa yang bisa saya berikan. Karena bagaimanapun saya tertarik dengan yang kita alami dan yang kita sebut "hidup". Saya suka merenungkannya, mencoba mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hidup ini. Tapi ini bukan sombong. Kalo di katakan sombong, saya pun masih bodoh dalam hal ini. karena bagaimanapun juga, kebenaran hanya milik Allah semata dan manusia tempatnya salah dan lupa. Tapi tenang saja, saya tidak bermaksud menggunakan fitrah saya sebagai "manusia" untuk menutupi kesalahan saya. Kesalahan saya adalah murni karena saya, bukan karena saya manusia. Kesalahan saya adalah karena pilihan-pilihan saya yang kurang tepat, bukan karena saya manusia terus wajar kalo salah. Saya tidak mau seperti itu. Menurut saya, jika saya seperti itu, saya tidak akan bisa berkembang karena saya hanya berlindung di balik fitrah saya sebagai "manusia". Bagaimanapun, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Tidak pantas saya menyalahkan fitrah saya tersebut untuk menutupi kesalahan-keslahan saya...
Ya seperti itulah pokoknya....
Mohon bantuannyaaa..... :)